Nyawa Gadis Ini Tertolong Berkat Bayi Berusia 5 Minggu - Gadis bernama Samira Kauser ini masih berusia 22 tahun tapi ia sudah mengalami gagal ginjal hingga kondisinya kritis. Untunglah nyawa Samira berhasil diselamatkan oleh bayi berusia lima minggu yang meninggal karena gagal jantung.
Samira menjalani operasi transplantasi ginjal selama tujuh jam di St James’s University Hospital, Leeds dibantu ahli bedah Niaz Ahmad. Menurut Niaz, sempat terjadi pro dan kontra tentang donor organ yang sangat muda, tapi hal itu terkalahkan mengingat terjadinya kekurangan donor.
Niaz mengatakan banyak orang yang berpikir ginjal bayi terlalu kecil dan tidak bisa bekerja jika ditransplantasikan ke orang dewasa. Padahal, ginjal bisa berfungsi sepenuhnya saat bayi sudah berada di kandungan sekitar 37 minggu.
"Ada juga masalah budaya di mana ada kesulitan emosional bagi si orang tua merelakan organ buah hatinya disumbangkan ke orang lain," kata Niaz seperti Dilansir Daily Mail, Selasa (15/10/2013).
Setelah si bayi meninggal awal tahun lalu, orang tuanya memberi tahu Niaz bahwa ia ingin menyumbangkan ginjal bayi itu yang hanya berukuran 4 cm. Samira mengalami hapir 90 persen gagal ginjal karena kondisi genetik yang mengakibatkan kista merusak ginjalnya.
Dalam semalam, Samira menghabiskan waktu sembilan jam untuk menjalani cuci darah. Enam bulan pasca transplantasi dokter menyatakan operasi berjalan sukses karena ginjal Samira sudah tumbuh tujuh cm, mencapai 75 persen dari ukuran dewasa.
"Saya ingat panggilan transplantasi datang dan tahu donornya adalah anak kecil yang sudah meninggal, saya sangat sedih karena tak bisa membayangkan bagaimana perasaan orang tuanya," tutur Samira.
Joe Brierley dari British Association of Medicine Perinatal mengatakan donor organ dari bayi merupakan langkah penting ketika ada lebih dari 7.000 orang di daftar tunggu transplantasi. Menurut Joe, hal ini bisa ditawarkan pada orang tua yang anaknya dalma kondisi kritis.
"Ini adalah sesuatu positif yang timbul dari suatu tragedi," ujar Joe. Sementara itu, The UK Donation Ethics Committee sedang mempertimbangkan penggunaan organ tubuh bayi yang tetap hidup di ventilator tapi disertifikasi mengalami kondisi 'mati otak'.(vit/vit)
[
sumber ]