Ilustrasi (Dok Istimewa)
Maridjo (58) alias Klewang, kini menjadi pergunjingan publik seantero nusantara. Sosoknya kini dikenal banyak orang, bak artis yang sedang naik daun.
Namun ironinya, Klewang dikenal bukan karena prestasi atau hal positif yang dilakukannya. Ia terkenal berkat dosa-dosa 'hitam'-nya di jagat dunia kriminal. Lalu siapakah Klewang?. Berikut fakta-fakta tentang dirinya.
Klewang ternyata besar di Jawa Barat. Dia mengaku sebagai anggota XTC Bandung. Namun karena merasa tak memiliki nama besar di Bandung, Klewang pilih hijrah dari Jabar ke Pekanbaru.
"Klewang memilih hijrah ke Pekanbaru karena dia tak pernah dianggap atau diperhitungkan di wilayah Jabar. Makanya kemudian dia memilih berkarir di wilayah Pekanbaru dengan membentuk komplotan baru," jelas Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya, Senin (20/5).
Meski begitu, Anis menyebut jika Klewang tak pernah memiliki catatan hitam kriminal di Jawa Barat. Hal itupun membantah pernyataan Kapolresta Pekanbaru Kombes Adang Ginanjar yang menyebut Klewang sebelumnya pernah juga terlibat aksi kejahatan serupa di Jawa Barat.
"Pada usia 17 tahun Klewang terpaksa berurusan dengan polisi karena terlibat kasus pencurian di daerah Bandung. Klewangpun dihukum 7 bulan penjara," jelas Kapolresta Pekanbaru Kombes Adang Ginanjar, Rabu (15/5/2013).
Menurut cerita Adang Ginanjar, setelah berada di Pekanbaru, Klewang ternyata memiliki pengikut setia. Tak tanggung-tanggung, 'Jenderal' geng motor Klewang, memiliki 500 anak buah. Dia pun memiliki enam Panglima yang mewakilinya disetiap wilayah-wilayah kekuasaannya.
Pria yang sudah memiliki enam anak itu, ternyata juga dikenal 'rakus seks'. Klewang bahkan selalu "cicipi" anggota geng perempuan-nya. Dijelaskan Adang, bahwa wanita yang ingin masuk XTC harus mau dicicipi Klewang (59).
"Yang disetubuhi ada dari geng wanita dari kalangan pelajar ada pula yang dari wanita yang memang 'nakal'," jelas Adang Ginanjar.
Tidak hanya Klewang saja yang menikmati hubungan intim dari anggota geng motor wanita, tetapi orang dekatnya yang disebut Panglima juga ikut menyetubuhi para geng motor putri. Namun itu setelah Klewang puas mengeluarkan hasrat seksnya.
"Selain itu, Klewang juga terlibat kasus pemerkosaan. Dimana saat itu korban dan pacarnya sedang berada di Stadion Utama Riau. Korbannya diperkosa sementara pacarnya disuruh pulang," tukasnya.
Klewang juga memiliki senjata ampuh untuk melancarkan aksi kriminalnya. Bak Tentara, geng motor binaan Klewang terlatih.
Untuk masuk manjadi geng motor XTC binaan Klewang, setiap anggota harus dilatih keras ketahanan fisik. Untuk mengetahui siapa yang kuat antar mereka harus berkelahi.
Para geng motor ini 'ditempa' fisik oleh geng Klewang di kawasan Stadion Utama Riau. Layaknya para latihan tentara, mereka harus push up,stand up, lari dan berkelahi.
"Dari jumlah geng motor dibawah kendali Klewang ada sekitar 300 orang. Sedangkan yang terlatih ada 50 orang. Yang 50 orang inilah yang menjadi pasukan inti Klewang. Mereka kerap melakukan kejahatan. Dan setiap mereka beraksi, dipimpin oleh sejumlah panglima atau tangan kanan Klewang," jelas Adang.
Maka itu, tak salah jika Klewang bersama pasukan terlatihnya pernah melakukan brutal yang tak pernah dipikirkan geng motor lain pada umumnya. Klewang pernah komandoi 500 anggotanya serang kantor polisi.
Bersama pasukannya, Klewang, melakukan penyerangan ke sejumlah titik kantor polisi dan sejumlah pos polisi lalu lintas. Aksi nekat mereka dilatarbelakangi penangkapan Bambang oleh Polresta Pekanbaru, yang tak lain merupakan adik kandung Klewang.
Hidup Klewang juga terasa semakin sempurna karena setiap bulan dia mendapatkan gaji Rp6 juta. Uang itu berasal dari uang iuran para anggota yang dikutip Rp5 ribu peranggota dalam setiap minggunya.
Namun kini petualangan pria berbadan tegap bermuka angker itu sudah berakhir setelah polisi menangkap di kawasan Stadion Utama Riau bersama sejumlah anak buahnya. Kini pria dengan tinggi sekira 155 centimeter ini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Meski begitu, Klewang tak pernah mengakui perbuatannya. Klewang, membantah keras dirinya dituduhkan Polisi sebagai pelaku pemerkosa dan aktor intelektual dari berbagai aksi kejahatan di wilayahnya.
"Saya tidak melakukan kejahatan Pak, Saya tidak memperkosa," kata Klewang dengan suara yang tak jelas karena mulutnya yang lebam, Kamis (16/5).
Meskipun begitu, Pria kelahiran Brebes itu tak membantah jika disebutkan mempunyai banyak anggota yang dibinanya. Jumlah anggotanya sendiri kata Klewang memang banyak.
"Ada ratusan anggota, tapi tidak pernah berbuat jahat," elak Klewang.
[
sumber]