ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta, Berbagai jenis penyakit takkan mudah mendekat jika Anda konsisten menjaga kesehatan dan kebugaran. Hal yang sama juga diungkap sebuah studi baru yang menyatakan bahwa kebugaran dapat melindungi Anda dari kanker, bahkan hingga 25 tahun mendatang.
Secara spesifik, studi ini menemukan bahwa pria yang paling bugar ketika berusia 50 tahun di tahun 1970-an berpeluang paling kecil untuk terserang kanker paru-paru atau kanker usus 20-25 tahun kemudian.
Bahkan semakin bugar seorang pria yang divonis mengidap kanker paru-paru. kanker usus atau kanker prostat ketika menginjak usia di awal 50-an, maka semakin kecil kemungkinan mereka untuk meninggal karena penyakitnya tersebut.
"Ini adalah kabar gembira bagi orang-orang yang tak hanya ingin menurunkan risiko penyakit jantung tapi juga kankernya. Pasalnya ada dua hal yang tak bisa Anda ubah yaitu gen dan usia Anda. Tapi Anda bisa jadi lebih bugar," tandas Dr. Susan Lakoski, seorang dokter ahli penyakit jantung dari University of Vermont, AS yang memimpin studi ini seperti dilansir
NBCNews, Selasa (21/5/2013).
Temuan ini didasarkan pada pengamatan terhadap data rekam medis lebih dari 17.000 pasien Cooper Institute, Dallas yang didirikan oleh penemu istilah 'aerobik', Dr. Kenneth Cooper. Awalnya seluruh partisipan menjalani tes kebugaran pada kunjungan pertama mereka ke institut tersebut, kemudian institut ini mencatat rekam medis setiap partisipan.
Tingkat kebugaran partisipan diukur dengan MET atau metabolic equivalent of task. "Satu MET itu sama dengan duduk di sofa," terang Lakoski.
Saat diminta menjalani tes treadmill dimana partisipan diminta berjalan cepat di sebuah tanjakan, rata-rata pria paruh baya dapat mencapai 9 MET, sedangkan para atlet dapat mencapai lebih dari 15 MET dan atlet elit 20 MET.
Tapi dalam studi ini, partisipan yang paling tak bugar mampu tetap berada di treadmill dengan kecepatan penuh kurang dari 13,5 menit jika usianya 40-49 tahun; kurang dari 11 menit jika usianya 50-59 tahun dan kurang dari 7,5 menit jika usianya lebih dari 60 tahun.
Lalu 20-25 tahun kemudian, 2.332 partisipan dilaporkan didiagnosis dengan kanker prostat, 276 terkena kanker usus, sedangkan 277 partisipan divonis kanker paru-paru. 347 partisipan lainnya diketahui meninggal dunia akibat kanker-kanker tersebut, disamping 159 partisipan yang diketahui meninggal karena penyakit jantung.
Dari situ peneliti menyimpulkan jika partisipan yang paling fit berpeluang 68 persen lebih kecil untuk terserang kanker paru-paru dan berisiko 38 persen lebih kecil untuk mengidap kanker usus dalam kurun waktu 20 tahun mendatang. Kalaupun partisipan mengidap kanker, mereka yang paling bugar dikatakan secara signifikan berpeluang lebih kecil untuk meninggal dunia akibat ketiga jenis kanker tersebut.
Dengan kata lain, Lakoski menyatakan bahwa untuk setiap penambahan tingkat kebugaran pada pria maka risikonya untuk meninggal dunia akibat kanker berkurang hingga 14 persen dan dari penyakit jantung sebesar 23 persen. Tapi obesitas tidak berpengaruh sama sekali terhadap hal ini.
Namun Lakoski dan American Society of Clinical Oncology (ASCO) sepakat jika temuan ini bukan berarti menunjukkan bahwa pria yang paling bugar pasti lebih kuat dan lebih mampu bertahan dari kanker yang diidapnya. Sebab hormon-hormon seperti prostaglandin dan insulin tampaknya juga memainkan peranan penting, disamping sistem kekebalan dan sebuah proses yang disebut dengan oksidasi yang dapat merusak sel-sel tubuh berikut DNA-nya.
(
vit/vit)
[
sumber]