(Dok/aww.ninemsn.com.au)
Bedak Tabur Bisa Memicu Kanker? - Rutin menggunakan bedak tabur di organ intim meningkatkan risiko kanker ovarim hingga 24 persen.
BOSTON – Bedak tabur tak selalu baik untuk organ kewanitaan. Bahkan, penelitian terbaru yang dirilis, Selasa (18/6), menunjukkan teratur menaburkan bedak di organ intimnya dapat meningkatkan risiko terserang kanker ovarium hingga 24 persen.
Sebanyak 40 persen perempuan berpikir menggunakan bedak untuk kebersihan organ pribadi harian. Namun, peneliti memperingatkan bahwa partikel-partikel dalam bedak tabur dapat berkeliaran jauh ke dalam tubuh dan menyebabkan peradangan. Inilah yang kemungkinan mengembangkan sel-sel kanker.
Beberapa studi sebelumnya telah meneliti hubungan antara bedak tabur dan tumor. Sejumlah penelitian mendeteksi hubungan kanker ovarium rahim. Namun, studi lain tidak menemukan bukti yang meyakinkan.
Dalam penyelidikan terbaru, dokter di Brigham and Women's Hospital di Boston, Amerika Serikat, mengumpulkan data dari delapan studi terpisah untuk mencari jawaban yang pasti. Jenis studi yang dikenal sebagai meta-analisis ini dirancang alisis, dirancang untuk menghasilkan temuan yang lebih kuat dari studi-studi individu yang lebih kecil.
Para peneliti menganalisis data dari 8.525 perempuan yang didiagnosis kanker ovarium dan membandingkan dengan 9.800 wanita perempuan pengguna bedak tabur yang bebas kanker.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Prevention Research, menunjukkan perempuan yang secara teratur terpapar partikel bedak setelah mandi meningkatkan risiko tumor indung telur sebesar 24 persen.
Kanker ovarium kerap disebut “pembunuh diam-diam” karena tidak menunjukkan gejala-gejala yang menonjol. Namun, begitu terdiagnosa, penyakitnya cepat berkembang.
Peneliti menekankan, temuan ini hanya berlaku pada perempuan yang menggunakan bedak di areal intim, bukan seluruh tubuh.
Beberapa studi menunjukkan perkiraan satu dari 10 perempuan Kaukasia dengan profil genetik tertentu yang paling berisiko kanker ovarium yang sering disebut “silent killer”, penyakit yang membunuh secara perlahan karena tidak menunjukkan gejala-gejala yang menonjol.
Perempuan yang membawa gen yang disebut glutathione S-transferase M1 atau GSTM1, tapi kurang gen yang disebut glutathione S-transferase T1 (GSTT1), hampir tiga kali lebih mungkin mengembangkan tumor ovarium.
Bedak tabur terbuat dari mineral lembut yang disebut hydrous magnesium silikat yang ditemukan di seluruh dunia. Mineral ini dihancurkan, dikeringkan, dan digiling untuk menghasilkan bubuk yang digunakan dalam produk kosmetik oleh jutaan orang.
Beberapa ahli mengatakan bahan tersebut berbagi bahan kimia yang sama yang menyebabkan asbes, yang dapat menyebabkan jenis kanker paru-paru mematikan yang disebut mesothelioma.
Partikel-partikel kecil ini ditemukan menjelajah melalui saluran kelamin dan ditemukan jauh di dalam panggul perempuan. Partikel-partikel ini juga dapat bertahan selama bertahun-tahun dalam tubuh. Diperkirakan, untuk melarutkan satu partikel bedak di paru-paru, misalnya, memakan waktu delapan tahun.