Ilustrasi kebutuhan pokok di pasar.
Jelang Puasa, Stok Sembako DKI Aman - Warga Jakarta tidak perlu khawatir kekurangan stok makanan menjelang puasa. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengklaim stok sembako menjelang puasa dan bahan bakar minyak (BBM) di Jakarta masih aman.
Kepala Bagian Kelautan dan Pertanian Biro Perekonomian DKI Jakarta Didi Junaedi menegaskan semua kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, gula dan daging masih aman.
Sebab, menjelang puasa, para pedagang biasanya sudah menyimpan stok kebutuhan pokok di gudangnya masing-masing. Hanya saja diperkirakan harga sembako akan naik seiring dengan meningkatnya permintaan sembako.
"Menjelang ramadhan biasanya akan ada kenaikan permintaan sebesar 10-15 persen dari hari biasanya. Sehingga para pedagang memang sudah menyetok sembako sejak dua bulan sebelum ramadhan," kata Didi, di Balaikota, Senin (17/6).
Diakuinya, saat ini telah terjadi kenaikan harga sembako. Khususnya untuk harga daging sapi yang telah menembus Rp90 ribu per kilogram. Namun harga tersebut, menurutnya sudah stabil sejak beberapa bulan terakhir. Sebab, harga daging tidak akan bisa turun lagi ke harga Rp70 ribu per kilogram. Hal itu dikarenakan jumlah daging impor sudah lebih banyak.
Berdasarkan data dari Biro Perekonomian DKI Jakarta untuk stok daging sapi mencapai 6.178 ton yang bisa mencukupi untuk 52 hari ke depan karena kebutuhan perhari hanya sebanyak 118 ton. Stok beras di Pasar Induk Cipinang mencapai 38.730 ton. Stok tersebut bisa mencukupi untuk kebutuhan selama 16 hari ke depan, dengan rata-rata kebutuhan perhari 2.000-2.500 ton. Sementara stok beras di Bulog mencapai 228.513 ton, bisa untuk mencukupi kebutuhan selama 18,13 bulan ke depan.
Kemudian stok gula mencapai 35 ribu ton, dengan kebutuhan perhari rata-rata mencapai 300-450 ton. Sehingga stok tersebut bisa mencukupi untuk 14 hari ke depan. Untuk daging ayam stoknya mencapai 25.288 ton dengan kebutuhan 540 ton perhari sehingga bisa mencukupi untuk 47 hari ke depan.
Sedangkan untuk stok minyak goreng mencapai 75.250 ton yang bisa mencukupi kebutuhan hingga 5 bulan ke depan. Mengingat kebutuhan perharinya hanya 380 ton saja.
Khusus untuk sayur mayur seperti, cabai, kentang, bawang merah, bawang putih, sawi, kol, mentimun, tomat, dan wortel, tidak distok karena tidak tahan lama. Sehingga untuk kebutuhan tersebut dikirim setiap hari. Kendati demikian, pihaknya memastikan tidak akan ada kekurangan stok sayur mayur.
[
sumber ]