Malaysia Anggap Indonesia Negara Rendah !
- JAKARTA - Malaysia kembali melakukan penghinaan terhadap Indonesia.
Seringnya pelecehan yang dilakukan oleh Malaysia terhadap Indonesia
beberapa tahun terakhir disebabkan karena buruknya stigma Indonesia di
mata warga negara Malaysia.
"Penghinaan berulang-ulang ini karena stigma bangsa kita di mata
sebagian rakyat Malaysia rendah," kata Anggota Komisi I DPR, Tantowi
Yahya kepada Okezone di Jakarta, Sabtu (24/8/2013) malam.
Banyaknya tenaga kerja yang dikirimkan Indonesia ke Malaysia sebagai
pembantu rumah tangga menurut Tantowi menjadi salah satu faktor yang
membuat negeri Jiran itu memandang rendah Indonesia.
"Kita masih dianggap dibawah mereka (Malaysia) karena tenaga kerja yang
kita kirim ke sana memang dominannya buruh pabrik, buruh perkebunan dan
pembantu rumah tangga," ungkapnya.
Untuk menindaklanjuti penghinaan itu, politikus Partai Golkar ini
mendesak Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia segera bersikap, dengan
melayangkan protes ke Pemerintah Malaysia.
"Walau yang menghina ini warganegara, bukan Pemerintah Malaysia,
Kedutaan kita wajib menyampaikan protes ke Pemerintah Malaysia.
Penghinaan secara terbuka tersebut harus kita protes serius," tandasnya.
Seperti diketahui, Achin, pimpinan PT KLK mengatakan kepada pegawainya
agar bendera Merah Putih diganti saja dengan celana dalam berwarna putih
miliknya dan celana dalam berwarna merah milik istrinya.
Pernyataan itu disampaikan Achin saat para pegawainya menggelar upacara
peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus di halaman perusahaan.
Meski Achin sudah meminta maaf kepada pegawainya, kasus ini tetap ditangani petugas Polres Dumai.
Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Bayu Wicaksono, mengatakan, sejauh ini
status Achin masih saksi. Pihaknya masih memintai keterangan dari para
saksi ahli untuk menjerat pelaku.
Apa yang dilontarkan Achin mengundang kemarahan warga Dumai. Selain
pegawai perusahaan, kalangan mahasiswa dan masyarakat umum berunjuk rasa
mendesak agar Achin segera hengkang dari Dumai. Massa juga meminta
polisi segera menghukum pelaku.
[
sumber ]