Dihadang Pasukan Brimob, FPI Batal Bubarkan Miss World
- Banyuwangi - Massa Front Pembela Islam (FPI) yang berunjuk rasa
menolak perhelatan Miss World akhirnya batal menyeberang ke Bali.
Langkah mereka dihadang pasukan Brimob yang memang sudah bersiaga di
depan pintu masuk Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Anggota FPI akhirnya
memilih berbalik dan pulang ke kota masing-masing.
Massa FPI
yang berjumlah sekitar 100 orang itu tidak berdaya menghadapi pasukan
Brimob yang jumlahnya hampir tiga kali lipat. Apalagi polisi memblokade
jalan masuk pelabuhan dengan kawat besi. Sebuah water canon juga
disiagakan di tempat itu.
Ketua DPD FPI Jawa Timur, Habib
Haidar bin al-Hamid, mengatakan penyelenggaraan Miss World di Bali itu
melanggar Undang-Undang Pornografi dan Pornoaksi. Sebab, foto-foto
kontestan yang hanya memakai bikini beredar di Internet. "Bali itu
bagian NKRI. Dan, NKRI itu mayoritas muslim," kata Habib Haidar kepada
polisi.
FPI, yang sebelumnya ngotot akan masuk pelabuhan,
akhirnya mengurungkan niatnya setelah Kepala Bagian Humas Polda Jawa
Timur, Ajun Komisaris Besar Awi Setiyono, turun langsung bernegosiasi
dengan massa. Menurut Awi, FPI diminta melaporkan langsung dugaan
pelanggaran hukum itu kepada Mabes Polri. "Nanti saya sampaikan
pengaduan tersebut ke Mabes Polri," kata dia.
Massa kemudian
berbalik arah menuju lokasi istigasah, di depan Stasiun Banyuwangi Baru.
Setelah makan siang dengan nasi bungkus, rombongan pulang ke kota
masing-masing, seperti Surabaya dan Jember, menggunakan dua bus dan
belasan minibus.
Sebelum menuju Pelabuhan Ketapang, anggota
Front Pembela Islam (FPI) memulai istigasah untuk menolak
penyelenggaraan Miss World di depan Stasiun Banyuwangi Baru, dekat
Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, pukul 12.00 WIB. Namun, dari
1.000 massa yang mereka targetkan, ternyata aksi hanya diikuti 100
orang.
[
sumber ]