ilustrasi
Jembatan Genit Menjadi Saksi Bisu Prostitusi di Jakarta - Bila mendengar kata jembatan genit buat para lelaki yang tinggal di jakarta maka tak akan aneh dengan aktifitas yang terjadi di sekitar bantaran kali angke biasa nya aktifitas ini mulai ramai ketika sudah lewat magrib ada sebagian yang menjajakan makanan kecil dan juga membangun tenda tenda berwarna biru di sudut trotoar kali angke yang bisa di bilang kecil, inilah salah satu aktifitas yang berhubungdan dengan sahwat yang masih bisa di nikmati di sepanjang kali angke sampia detik ini.
Bukan hanya para penjaja sex yang sudah berumur ada di sini tapi juga para remaja yang menginginkan cara instan untuk mendapatkan uang rela untuk menjual diri nya hanya untuk sebuah materi miris memang namun itu yang terjadi di daerah ini,bila kita melewati jalan ini dari arah pesing ke arah jembatan 2 maka sedikit nya mata kita akan termanjakan dengan wanita naita cantik berpakaian sexy bahkan ada yang berpakaian mini mengalahkan dingin nya malam.
Namun bila tidak bisa membedakan mana yang wanita ali dan KW inilah yang bahaya karena di sana tidak hanya di huni oleh para wanita naumn para waria pun siap mencuri kenikmatan dari pelanggan nya. jadi bila sial nya dapat waria maka itu derita nya.. hehehehehe, namun yang unik ada nama nya kredit sex?? nah loch apa lagi tuh?? Cara pembayaran mencicil ala jembatan genit Contohnya, seorang pelanggan tetap setiap bulannya didatangi oleh penjaja cinta di jembatan genit dan pembayaran nya bisa di cicil 2 minggu sekali atau bahkan 1 bulan sekali unik kan??
Itulah realita yang terjadi dari hal yang tabu menjadi tidak tabu di zaman seperti ini, dan salah satu nya jembatan genit yang berdiri kokoh di bantaran kali angke yang mengalir di jalan tubagus angke menjadi saksi bisu prostitusi yang masih ada sampai detik ini di jakarta.. mulai dari one stand night samapai kredit sex terjadi di sini jadi bila ada yang mau mencoba silahkan namun tidak disaran apalagi bila mencoba apes nya bertemu waria hehehehhehe
Jakarta 24 september 2013
Salam dari anak kampung
[
sumber ]