Bagi beberapa orang, mencuci adalah kegiatan yang paling malas dilakukan. Apalagi jika cuciannya besar-besar seperti selimut atau seprai. Jika Anda malas mencuci seprai, mulai sekarang yuk ubah kebiasaan itu. Sebab malas mencuci seprai akan meningkatkan risiko sering sakit lho.
Tempat tidur adalah sarang kuman yang paling dekat. Itu makanya jika seprai jarang dicuci atau bahkan tidak pernah diganti akan membuat pemakainya rentan terkena penyakit.
Dr Adam Fox, seorang ahli alergi anak di sebuah rumah sakit pendidikan terkemuka di London memperingatkan bahwa selembar seprai yang kotor dapat memperburuk sejumlah masalah kesehatan. "Memiliki kamar yang bersih dengan mengganti seprai akan jauh lebih baik daripada sekadar mengganti baju Anda," ucapnya, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (17/5/2013)..
Dr Adam mengatakan demikian, sebab sepertiga dari hidup manusia dihabiskan dengan tidur. Jadi di atas kain itu ada serpihan kulit mati, dan bagian kecil tubuh lainnya.
"Tubuh kita menumpahkan jutaan sel-sel kulit setiap hari, banyak yang melekat ketika kita tiduri dan itu terkumpul di tempat tidur kita," kata dia.
Selain sel-sel kulit, tubuh manusia juga mengeluarkan cairan, keringat, juga minyak selama tidur malam. "Itu buruk bagi manusia, sebab hal-hal itu menjadi sesuatu yang nikmat untuk tungau dan debu," tutur dr Adam.
dr Adam menambahkan selain tungau debu cukup berbahaya, kotoran dari makhluk mikroskopis juga sarat dengan alergen yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan. Ketika dihirup, alergen ini bisa memprovokasi asma dan rhinitis, serta dapat memperburuk eksim.
Dalam rangka untuk mengurangi kemungkinan masalah yang disebabkan oleh tungau dan debu, para profesional merekomendasikan pada orang-orang dengan alergi tungau dan debu untuk mengambil sejumlah langkah demi mengurangi paparan alergen. Menurutnya, mereka yang memiliki kondisi buruk dengan alergi ini harus menjadikan kegiatan mencuci seprai sebagai prioritas yang dilakukan sekali atau dua kali seminggu pada suhu 60 derajat.
"Ini mungkin tampak seperti sedikit tugas. Tetapi, mengambil tindakan pencegahan ini tentu membantu melindungi dari komplikasi kesehatan yang mungkin disebabkan atau diperburuk oleh tungau debu," tutupnya.
Nah, berdasarkan sebuah studi di Inggris pun demikian, bahkan seperempat orang Inggris tidak mengganti seprai mereka setidaknya enam bulan sepeti dikutip pada Dailymail, Jumat (17/5/2013).
Terkait kegiatan mencuci seprai, ternyata masyarakat Inggris masih belum peduli benar. Dalam sebuah studi disebut hanya 17 persen responden yang menganti seprai setiap minggu. Sementara 28 persen mengakui mereka hanya mencuci seprai dalam waktu sebulan sekali. Yang lebih memprihatinkan adalah 24 persen warga Inggris tidak mengganti seprai selama lebih dari 6 bulan.
Selain kamar tidur, survei tersebut juga mengungkapkan bahwa 32 persen orang tidak membersihkan kamar mandi mereka dengan baik selama paling sedikit 6 bulan. Hanya 29 persen yang mengatakan membersihkannya dengan vakum dan menyapu rumah setiap minggu.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa perempuan bahkan lebih buruk dalam mengurus rumah dibanding laki-laki. Ini ditunjukkan dari 19 persen pria yang mengaku mengganti perlengkapan tempat tidur mereka setiap minggu, dibandingkan perempuan yang hanya berjumlah hanya 15 persen.
Namun, perempuan tetap lebih baik dalam hal membersihkan kamar mandi. Ditemukan bahwa 41 persen wanita mengaku mereka membersihkan kamar mandi setiap minggu, dibandingkan dengan pria yang hanya 36 persen.
Selain studi ini, HushHush.com juga melakukan penelitian serupa dan hasilnya menunjukkan bahwa orang Inggris tidak begitu baik dalam membersihkan rumah mereka. Ini terlihat dari pengakuan 62 persen orang yang mengatakan lebih baik membayar orang untuk bersih-bersih jika mereka mampu.(health.detik.com)