Jokowi Dan Ahmadinejad Sama-Sama Naik Pesawat Kelas Ekonomi - Cerita tentang ulah Zakaria Umar Hadi, Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Bangka Belitung (Babel) ketika naik pesawat sudah. Begitu juga dengan kisah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Kini giliran pejabat negara dari belahan dunia lain, yakni kisah perjalanan pesawat Presiden Iran ke-6, Mahmoud Ahmadinejad.
Di balik sikap kerasnya terhadap Amerika Serikat, ternyata Presiden Ahmadinejad juga memiliki cerita sisi lain. Misalnya kesederhanaan kehidupan pribadi sang Presiden. Dia konon sangat menjunjung tinggi dua nilai yang merupakan ajaran Islam dan Kristen.
Islam, kata dia, menitikberatkan ajaran mereka untuk saling memaafkan dan Kristen menitikberatkan ajaran mereka tentang mengasihi sesama. "Jika semua manusia di dunia bisa menjunjung tinggi dua nilai ini, niscaya dunia kita akan bahagia," kata dia dalam sebuah wawancara dengan stasiun Jerman, November 2012 lalu.
Sebelum menjadi Presiden, Ahmadinejad menjabat sebagai Wali Kota Teheran, diangkat pada Mei 2003. Ia berpenampilan sebagai orang modern dan reformis. Kesederhanaan membuat dia dicintai rakyat. Hanya dua tahun menjabat Wali Kota, karena pada 29 Juni 2005 ia terpilih sebagai Presiden Iran ke-6.
Pengagum tokoh reformis Iran, Ayatollah Khomeini ini unggul telak dengan perolehan 62 persen suara. Banyak orang kaget ketika itu. Sebab Ahmadinejad adalah sosok yang sangat konservatif dan berpedoman hanya pada nilai-nilai agama dianutnya.
Kesederhanaan Ahmadinejad dibawa ketika menjabat Presiden. Mendadak dia berulah nyeleneh. Misalnya, dia meminta ratusan karpet merah Persia yang menutupi lantai istana agar dilepas, dan disumbangkan ke masjid-masjid di Teheran.
Dia juga menolak mobil limusin yang menjadi jatah Presiden dan memilih menyetir sendiri mobil tuanya, Peugeot 504 keluaran 1997. Dia juga meminta pengelola rumah tangga presiden menghapus ruangan VIP, dan mengganti menjadi tempat istirahat pegawai.
Lebih mengagetkan lagi, konon Presiden dari Negeri Para Mullah itu juga meminta pesawat terbang kepresidenan diganti dengan pesawat kargo. Alasanya simpel, untuk penghematan. Oleh sebab itu dalam beberapa perjalanan kepresidenan dia memilih terbang memakai pesawat kelas ekonomi biasa.
Untuk selera kelas pesawat, agaknya antara Jokowi dan Ahmadinejad hampir mirip. Keduanya sama-sama kerap naik pesawat kelas ekonomi. [mtf]
[
sumber ]