F: Mercedes-Benz A-Class (Febri A/Okezone)
Uji Kehebatan 'Mobil Murah' Mercedes-Benz, BOGOR - Mercedes Benz Indonesia (MBI) punya ide kreatif saat memperkenalkan model terbaru mereka, A-Class (W176) di Sirkuit Internasional Sentul, Jawa Barat, Senin (24/6/2013). Setelah peresmian, pabrikan mobil mewah asal Jerman ini menggelar uji kendaraan. Menariknya sesi test drive digelar saat matahari telah tenggelam, alias malam hari, hanya mengandalkan cahaya lampu sorot.
Dua varian yang dipilih masuk untuk pasar Tanah Air adalah A 200 Urban dan A 250 Sport, namun MBI hanya memberi kesempatan menjajal tipe A 200 saja. Sebanyak empat unit mobil mewah ini telah tersedia dan siap digeber para pewarta mengelilingi sirkuit.
Trek yang digunakan memang bukan sirkuit besar, melainkan pelataran parkir aspal yang berada tepat di belakang paddock. Meski tidak sepanjang dan selebar sirkuit besar tetap saja terasa cukup menantang untuk menguji kebolehan hatchback ringkas yang menjadi entry level buat MBI.
Berada di posisi pengemudi, jok semi sport Artico terasa penuh memegang badan namun masih memberi keleluasaan gerak. Okezone sudah tidak sabar merasakan handling dan performa mesin M270 berkapasitas 1.595 cc yang menghasilkan 156 tenaga kuda dan torsi cukup besar, yakni 250 Nm. MBI mengklaim akselerasi 0-100 km/jam bisa dicapai dalam 8,3 detik.
Posisi transmisi sudah dalam posisi D, perlahan pedal gas ditekan dan perjalanan dimulai. Rintangan pertama yang tersaji cukup ringan karena hanya mengharuskan mobil putar balik dua kali, ke arah kanan dan ke kiri. Radius putar 5,500 mm menjadikan liuk badan mobil terasa sigap, cocok untuk tipikal jalan Jakarta.
Sukses merasakan ujian pertama, kali ini mobil dihadapkan pada simulasi menghindar dari kemungkinan tabrakan. "Di sini kita akan merasakan fungsi ABS (Anti-lock Braking System), ESP (Electronic Stability Program), ASR (Acceleration Skid Control), dan BA (Brake Assist). Mulai dari posisi diam ini tekan gas dalam-dalam, rasakan kecepatannya, lalu pada titik rem di depan, tekan pedal rem sekencangnya sambil arahkan setir ke kanan. Seperti menghindar dari kecelakaan saja mas, nikmati kerja fitur keselamatannya. Mudah-mudahan airbagnya tidak keluar," canda instruktur wanita yang menemani Okezone di bangku penumpang.
Tertantang, Okezone langsung tancap gas. Pedal gas diinjak penuh semangat. Sedikit terjadi lag saat pedal sudah menyentuh lantai, mesin tidak langsung berakselerasi, mungkin ECU masih membaca kebutuhan seperti ini. Tidak sampai sedetik A 200 yang punya bobot 1.445 kg melaju kencang. Transmisi dual clutch 7G-DCT membuat perpindahan tujuh percepatan sangat tidak terasa.
Setelah menempuh kurang lebih 100 meter dan speedometer menunjukan angka 120 km/jam, rem diinjak mendadak sesuai instruksi sambil mengarahkan kemudi kekanan seakan menghindar dari tabrakan. Traction control mengatur traksi ban dengan aspal, denyut ABS mematikan peluang terkuncinya putaran ban yang bisa membuat mobil tidak bisa dikendalikan. Hasilnya, seperti sama sekali tidak ada masalah yang berarti, hatchback ringkas ini sangat mudah dikendalikan.
Selesai dengan ujian tersebut, sembari menunggu adrenalin yang sempat mengalir sedikit deras perlahan melandai mobil perlahan menuju sesi berikutnya. Ujian selanjutnya adalah mencoba kehandalan handling. Hanya melewati rintangan zig-zag dengan kecepatan 40 km/jam. Buat Okezone tentu tidak ada masalah, lolos dengan sempurna pasalnya spesifikasi kaki-kaki mobil CBU Jerman ini sudah tentu punya standar level tinggi.
Tantangan yang terakhir adalah merasakan Active Parking Assist. Sama seperti fitur milik Ford Focus yang juga pernah Okezone rasakan, Active Parking Assist hanya memungkinkan untuk jenis parkir pararel. Okezone akan membahas fitur canggih ini pada artikel berikutnya.
[sumber]