Balada Ruhut Sitompul Jadi Ketua Dan Komisi Badut - Jakarta - Penunjukan Ruhut Sitompul sebagai ketua Komisi III menjadi isu panas di DPR. Belum resmi dilantik jadi ketua Komisi III DPR, Ruhut Sitompul sudah menuai penolakan.
Sejumlah anggota Komisi III DPR berada di garda depan menyerukan penolakan Ruhut jadi ketua Komisi III DPR. Antara lain Ahmad Yani (PPP), Syarifuddin Sudding (Hanura), Bambang Soesatyo (Golkar), Nasir Jamil (PKS), dan banyak lainnya. Mereka berupaya menggagalkan pelantikan Ruhut jadi Ketua Komisi III DPR.
"Agar Komisi III DPR tidak menjadi komisi badut, ada peluang untuk menghindarinya dengan mengacu pada tatib dewan dan UU MD3 pasal 52 soal tata cara pemilihan pimpinan alat kelengkapan dewan," kata Bambang Soesatyo menegaskan sikapnya melalui siaran pers, Kamis (19/9/2013).
Pada Pasal 52 UU tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) diatur tentang tata cara penetapan pimpinan alat kelengkapan DPR. Di ayat 6 tertulis bahwa dalam pemilihan pimpinan komisi berdasarkan musyawarah mufakat, jika tidak mufakat maka ditempuh voting. Apakah penolakan akan terus diserukan sampai-sampai Komisi III DPR harus voting hanya untuk urusan Ruhut?
Yang jelas pernyataan keras tak hanya disampaikan Bambang, Ahmad Yani dan Nasir Jamil juga khawatir kalau Komisi III menjadi komisi badut di bawah kepemimpinan Ruhut, mereka berharap anggapan tersebut tidak terjadi karena masih ada 3 pimpinan lain yang dinilai kompeten. Sementara Sudding dengan tegas menyatakan Ruhut tak pantas memimpin komisi hukum yang mentereng.
Tapi apakah sebegitu rendahnya kapasitas Ruhut sehingga ditolak menjadi pimpinan Komisi III DPR? Rekan satu fraksi Ruhut di Komisi III DPR, Saan Mustopa, membela Ruhut dan mengungkap jam terbang Ruhut sebagai pengacara yang cukup tinggi. Meski tak dapat dipungkiri, seringkali Ruhut ngebanyol. Tapi apakah citra humoris dan nyentrik itu yang dikhawatirkan sebagian anggota Komisi III bakal merusak citra Komisi III sampai-sampai khawatir komisi hukum itu dicap sebagai komisi badut?
Saat dikonfirmasi, Ruhut sendiri tak ambil pusing. Walaupun dirinya seolah dianggap sebagai badut yang hanya bisa membuat lelucon di Komisi III DPR.
"Segala cara mereka lakukan. Pokoknya yang nggak bersih pasti nolak aku. Kita lihat aja nanti," kata Ruhut tak takut menghadapi voting, jika jalan itu yang harus ditempuh.
Lalu apakah Komisi III DPR akan menjadi komisi badut jika dipimpin Ruhut? "Aku akan tegas sama kawan-kawan. Nggak ada yang ketemuan di toilet lagi," katanya.
[
sumber ]