Kalau Prabowo Jadi Presiden, Lalu Siapa Ibu Negaranya?
- Seorang wartawan bertanya kepada Wakil Ketua Umum Partai Gerindra,
Fadli Zon, “Siapa Ibu Negara kita kalau Prabowo Subianto terpilih jadi
presiden?”
Pertanyaan itu disampaikan dalam diskusi bertema “Geliat Capres Menjelang Pemilu 2014” di MPR RI, Jakarta, Senin (2/9).
Diskusi
itu menghadirkan pembicara Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto Y Thohari,
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, dan pengamat politik
dari LIPI, Ikrar Nusa Bakti.
Menurut Fadli Zon, soal Jodoh itu
ada di tangan Tuhan. Itu masalah yang mudah. Apalagi ibu negara itu
bukan kewajiban dan juga tidak diharuskan oleh konstitusi.
“Soal
pendamping hidup itu juga adalah persoalan pribadi. Tak ada ibu negara
juga tak apa-apa, malah lebih baik. Prabowo akan lebih konsentrasi
memimpin negara, malah biaya lebih murah,” katanya.
Fadli Zon juga menyebut contoh beberapa negara yang pemimpinnya tidak menikah, tetapi sukses.
Ratu
Elisabeth I dari Inggris juga tidak menikah. Ketika ditanya siapa
suaminya, Ratu Elisabeth I menjawab, “I married with England. Bukan
dengan laki-laki.”
Sementara itu, Hajriyanto mengatakan, dalam
konstitusi tak ada istilah kepala negara atau ibu negara. Yang ada
adalah presiden dan wakil presiden.
“Jadi, istilah kepala negara
itu tak ada dalam UUD 1945. Karena itu, meski tak punya ibu negara, tak
akan menghalangi Prabowo sebagai Capres 2014,” ungkapnya.
Ikar
Nusa Bakti mengatakan, jika dirinya sering mendapat pertanyaan
masyarakat terkait pendamping Prabowo jika maju sebagai capres.
Tapi, hal itu sudah dijawab, bahwa tidak ada aturan dalam konstitusi yang mewajibkannya.
“Ya,
terserah Pak Prabowo dan Gerindra sendiri. Kalau itu dinilai masalah
mudah, ya menjawab pertanyaan masyarakat itu dengan konkret,” tambahnya.
[
sumber ]