Indonesia Banget!! Baru 15 Hari Dibangun Jalan Ini Sudah Rusak - Baru 15 hari usai pembangunan, kondisi permukaan jalan yang dicor sudah mengelupas. Dengan adanya hal tersebut Masyarakat Desa Pandanrejo dan Kelurahan Temas mengeluhkan kualitas pembangunan jalan tembus yang menghubungan wilayahnya.
Salah satu warga desa Pandanrejo, Siti menyebutkan, sebelum adanya pembangunan tersebut kondisi permukaan jalannya masih makadam. Diatas permukaan tanah hanya dipasang batu kali tanpa dilapisi aspal.
Kemudian, pemerintah Desa Pandanrejo mengusulkan peningkatan kualitas jalan ke Provinsi Jatim. “Yang kita ketahui perbaikan jalan tembus ini dilakukan sebulan yang lalu. Lantas baru setengah bulan ini dibuka. Ternyata sudah rusak lagi,” kata Siti.
Menurut dia, adanya jalan tembus ini mempermudah warga Desa Pandanrejo untuk pergi ke Pasar Batu. Jaraknya lebih dekat 3 km.
“Kalau lewat jalan ini bisa tembus di perempatan Batos. Lalu 300 meter lagi sudah tiba di Pasar Batu,” katanya.
Slamet, pedagang sayur mayur yang tinggal di Kelurahan Temas mengatakan hal serupa. Adanya jalan tembus ini bisa memperpendek jarak dan waktu menuju Pasar Batu.
Namun sayang, kualitas cornya sangat jelek. Karena permukaan jalan yang dicor sudah rusak lagi. “Usulan kita harus segera diperbaiki. Kalau dibiarkan rusak justru membahayakan pengguna jalan. Pasir campuran semen membuat jalannya licin. Apalagi jalannya turun tembus bibir sungai Brantas,” ujar Slamet.
Kadis Pengairan dan Bina Marga, Kota Batu Himpun saat dikonfirmasi tidak mengetahui siapa yang membangun jalan tembus Desa Pandanrejo, Kelurahan Temas.
Menurutnya, anggarannya dari swadaya masyarakat. “Anggarannya tidak menggunakan APBD Kota Batu. Jadi kami tidak mengetahui siapa yang membangunnya,” ucap Himpun.
Kepala Desa Pandanrejo, Abdul Manan menyatakan, biaya untuk mengecor jalan tembus sepanjang 265 meter itu berasal dari APBD Provinsi Jatim sebesar Rp145 juta.
Menurutnya, yang mengerjakan pengecoran jalan tembus dari desanya ke Kelurahan Temas adalah pemborong dari Kota Surabaya. “Kita bersama 14 Kades mengajukan bantuan ke Pak Gubernur. Akhirnya disetujui. Awalnya kita senang karena jalan tembus itu sudah di cor. Tapi setelah melihat hasilnya sangat kecewa. Saat ini sudah rusak lagi,” ungkap Abdul Mana.
Dia melihat ada kesalahan teknis saat pengecoran. Air untuk mencampur semen dan pasir serta batu bercampus pestisida akhirnya kualitas cor kurang baik. “Masalah ini sudah kita laporkan ke Pak Gubernur. Dan pemborongnya sudah kita minta untuk memperbaikinya,” tambahnya.
[
sumber ]