Nasihat Ibu Buat Teroris Ini Untuk Menyerahkan Diri Pada Polisi - Para teroris yang sudah mendapat doktrin umumnya rela mati demi sebuah perjuangan. Sedikit pun mereka tak ragu melakukan bom bunuh diri demi sebuah ideologi. Tetapi berbeda dengan dua teroris ini, mereka memutuskan insaf setelah sang ibu menangis. Toriq dan Yusuf Rizaldi, kedua nama itu terlibat dalam perakitan bom di Depok. Namun sial, bom itu meledak dan menewaskan satu rekan mereka, Wahyu alias Anwar.
Sebelumnya Toriq sudah menjadi sorotan kala gagal merakit bom di rumahnya. Dari dua kejadian itu Densus 88 langsung berburu sel-sel teroris yang terbilang amatir itu. Ternyata polisi tak perlu susah payah mengejar ke tempat persembunyian.
Secara tiba-tiba Toriq menyerahkan diri ke Pos Pol Jembatan Lima, selang tiga hari giliran Yusuf menyerah ke Polsek Pangkalan Susu. Lalu apa alasan para teroris ini menyerahkan diri? Padahal polisi menyebut Toriq bersama jaringannya sudah merencanakan aksi teror di empat lokasi.
Kejadian ini mungkin belum pernah terjadi di jaringan teroris sebelumnya.Ternyata keluarga menjadi alasan kuat bagi Yusuf untuk tidak melanjutkan aksinya. Nasihat seorang ibu masih didengar oleh Abu Toto biasa Yusuf dipanggil yang mulai memiliki ideologi garis keras. Yusuf melarikan diri pasca ke kampung orangtuanya di Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara pasca ledakan di Depok.
"Ibu dan keluarganya menasihati dia agar tidak ikut-ikutan dan segera menyerahkan diri. Saat diinterograsi dia mengaku takut," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Heru Prakoso. Begitu juga Toriq. Dalam masa pelariannya dia selalu teringat dengan ibu, istri dan anak semata wayangnya. "Infonya waktu pas penangkapan, ibunya marahin Toriq," ujar Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.
Saat ini sudah tiga orang jaringan teroris Depok yang diamankan. Toriq dan Yusuf menyerahkan diri, sedangkan Arif ditangkap di Bojong Gede. Namun polisi meyakini masih ada anggota dari jaringan ini yang berkeliaran. "Kalau kita lihat, sementara ini satu masih didalami oleh tim. Terakit di Beji," ujar Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli.
[
sumber ]