Inilah Kartu Bebas Penjara Ala Penjahat
- Seorang pria Kendal, Jawa Tengah, berkali-kali ditangkap polisi
karena mencuri. Namun setiap kali ditangkap, dia selalu dilepas lagi
karena dia memiliki "kartu gila".
Hantoro (45), warta Plantaran, Kaliwungu, Kendal, tidak hanya mencuri di
wilayah kerja Polres Kendal. Dia pernah ditangkap saat beraksi di
Semarang. Namun seperti kejadian-kejadian sebelumnya, Hantoro dilepas.
Ternyata Hantoro memiliki kartu sakti, yakni kartu berwarna kuning yang
dikeluarkan rumah sakit jiwa. Kartu tersebut menyatakan bahwa si
pemegang kartu mengalami gangguan jiwa alias gila. Gara-gara kartu itu,
polisi pun bingung.
Seperti yang dialami petugas dari Polres Kendal, Rabu (4/9/2013) siang.
Polisi menangkap Hantoro yang mencuri sebuah laptop bermerek Toshiba.
Pria itu diringkus ketika naik ojek di jalan raya Sumberejo, Kaliwungu,
Kendal, dari Tugu, Semarang.
Menurut Kasi Kaurbinops Serse Polres Kendal, Iptu Abdullah Umar,
anggotanya tidak sengaja menangkap Hantoro. Polisi sebenarnya bermaksud
bertanya pada Hantoro soal pencurian, namun pria itu justru menyuruh
tukang ojek memacu kendaraan.
Tukang ojek pun takut karena dikejar polisi, sehingga dia menghentikan
sepeda motornya. “Setelah (ojek) berhenti, Hantoro malah berlari sambil
memegangi perutnya. Setelah dikejar dan ditangkap, ternyata Hantoro
membawa laptop,” kata Umar.
Umar menjelaskan, setelah dibawa ke kantor Polres Kendal, dan
diinterograsi, Hantoro, mengaku bahwa laptop dicurinya dari warga
Ngaliyan. Karena tempat kejadian perkaranya berada di Semarang, Hantoro,
akan diserahkan ke Polsek Ngaliyan.
“Hantoro memang sering melakukan kejahatan. Tapi dia sering cepat
keluar, karena mempunyai kartu kuning. Kartu kuning itu, yang membawa
orang tuanya,” ujarnya. Umar khawatir kartu kuning itu disalahgunakan
oleh Hantoro untuk melakukan kejahatan.
Hantoro sendiri mengaku uang hasil mencuri itu digunakannya untuk
membayar dua pekerja seks yang sering disewanya. “Sekali main, saya
memberi uang mereka Rp 200.000 sampai Rp 300.000,” katanya sambil
nyengir.
Saat ditanya apakah dia menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatannya, Hantoro hanya tertawa kecil.
[
sumber ]