Surabaya - Di Surabaya ada Rumah Hantu Darmo yang terkenal menyeramkan. Traveler yang punya nyali, biasanya menguji nyalinya di sini. Menurut masyarakat setempat, rumah kosong ini dihuni banyak mahluk gaib. Ini penampakan rumahnya!
Rumah Hantu Darmo terletak di Jalan Puncak Permai II nomor 26, Sukomanunggal, Surabaya. detikTravel mengunjungi dan menelusuri tiap sudut-sudut di rumah ini pada Rabu, (12/6/2013). Dari luar saja, Rumah hantu Darmo sudah terlihat menyeramkan.
Rumah yang sangat luas itu kondisinya sekarang sudah tidak terawat. Atap rumahnya yang sudah tidak ada, dan menyisakan pilar-pilar serta tembok. Semak belukar pun tumbuh tak hanya di bagian halaman rumah, tapi juga bagian dalam rumah yang berda di lantai 1, lantai 2, maupun lantai bawah.
Pagarnya pun juga tidak ada, dan temboknya saja yang kondisinya sebagian miring. Tulisan berbagai warna warni cata, tersebar hampir di seluruh pilang dan tembok.
"Memang di sini dikenal dengan sebutan rumah Hantu," ujar warga warga Sukomanunggal, Minto.
Ia menceritakan, banyak kejadian aneh yang membuatnya ketakutan. Ketika masih duduk di bangku SMP kelas 2, Minto bekerja loper koran dan hendak mengirim koran tersebut ke pelanggan di kawasan Darmo Harapan.
"Waktu saya loper koran waktunya sekitar mendekati subuh, saya melihat ada penampakan seorang wanita mengenakan pakaian warna putih tapi agak layu berjalan di sini (persimpangan jalan Puncak Permai-Darmo Harapan, depan rumah hantu)," tuturnya.
Kondisi menyeramkan pun juga terasa di dalam rumah hantu tersebut pada malam hari. Seperti yang disampaikan Ira (16) warga Lidah Kulon, Surabaya. Ia menceritakan, pernah datang pada malam hari, bersama teman-temannya serta saudara laki-lakinya, yang mempunyai kemampuan indra keenam.
"Katanya, dia melihat ada sosok bertubuh besar dan ada harimau," ujar sambil menunjuk bagian utara dalam rumah tersebut.
Rumah Hantu Darmo pun punya sejarah panjang. Kabarnya, keluarga penghuni rumah tersebut tenggelam dalam kecelakaan boat dan semuanya meninggal. detikTravel pun mencari kebenaran tersebut.
"Satu keluarga tenggelam semua saat rekreasi di Bali," ujar satpam Perumahan Darmo Harapan (yang lokasinya berada di sisi utara Puncak Permai), Rouf.
Hingga saat ini, baik satpam atau masyarakat setempat benar-benar tidak mengetahui persis siapa pemilik dan pewaris rumah hantu tersebut. Tak heran, bangunannya pun mulai hancur dan berlumut. Meski demikian, Rumah hantu Darmo dulunya adalah rumah yang megah. Namun kini, tempat itu menjadi destinasi wisata horor secara tidak sengaja. Pelancong yang datang adalah warga sekitar Surabaya.
Ajang uji nyali pun jadi tantangan tersendiri bagi wisatawan lokal saat melancong ke Rumah hantu Darmo. Tak hanya itu, rumah hantu yang penuh mistis ini juga jadi tempat pacaran muda-mudi. Walah! detikTravel memergoki beberapa ABG yang sedang bermesraan. Ketika detiktravel menanyakan, apakah tidak khawatir berpacaran di tempat sepi dan dikenal ber-hantu, keduanya serempak menjawab tidak terpengaruh.
"Nggak takut mas," ujarnya.
Menurut Rouf, sampai saat ini ada sekitar 7 kejadian pengunjung yang mengalami kesurupan saat melancong ke rumah hantu tersebut. Menurutnya, mayoritas yang kesurupan adalah kebanyakan perempuan.
"Mungkin selain pikirannya kosong, juga anak perempuan yang clutak (banyak omong dan tidak tahu aturan)," ujarnya.
Nah, rupanya kehadiran rumah hantu ini meresahkan warga sekitar. Bahkan polisi pun sampai turun tangan. "Kita bersama muspika dan Pak RW berpikir bersama, agar rumah tersebut tidak dikunjungi," kata Kapolsek Sukomanunggal Kompol M Baderi.
Aneka pagar kayu dan bilik yang dipasang warga, selalu dijebol bocah-bocah ABG ini. Razia pun sering dilakukan polisi dan hasilnya, mereka menemukan banyak pengunjung yang kebanyakan masih pelajar sedang berpacaran, maupun yang menggelar pesta miras.
"Kalau ada yang pacaran atau minum minuman keras, kita panggil guru sekolahnya dan orang tuanya. Kita serahkan ke orang tuanya untuk dilakukan pembinaan. Kalau pesta miras, yang dewasa kita serahkan ke pengadilan negeri untuk dikenakan tipiring (tindak pidana ringan)," tuturnya.
[
sumber]